Anda sering lupa untuk membawa dokumen penting saat akan menghadiri rapat kerja? Atau lupa dimana meletakkan kunci mobil Anda padahal saat itu Anda sangat dikejar-kejar oleh waktu? Atau mungkin melupakan janji-janji penting yang sudah Anda sepakati sebelumnya? Dewasa ini mungkin banyak orang yang mengeluh karena pernah mengalami hal serupa dengan kejadian-kejadian di atas dan sejenisnya.
Terkadang lupa akan sesuatu yang kecil tidak akan meresahkan, tetapi bila terjadinya berulang-ulang atau terkait dengan kelupaan yang serius tentunya masalah ini sering meresahkan.
Di dalam masyarakat, lupa atau pikun adalah suatu fenomena alamiah yang terjadi karena faktor menambahnya usia atau penuaan. Akan tetapi, bagaimana jika hal tersebut terjadi pada orang-orang yang berusia muda dan masih tergolong usia produktif?
Ada banyak faktor yang menyebabkan kepikunan dan pada sebagian kasus, si penderita kepikunan tidak menyadari apa yang menyebabkan kepikunan tersebut. Stres dapat menjadikan seseorang mudah mengalami kepikunan. Menurut Zevan Khachanurian dari The National Institute of Aging, Los Angeles, Amerika Serikat, sel-sel di hippocampus (bagian otak sebelah dalam) terpaksa bekerja lebih keras pada kondisi stres. Akibatnya, otak menjadi lelah dan mudah rusak. Tidak seperti sel-sel tubuh lainnya, sel otak yang rusak tidak bisa diganti.
Teknologi canggih yang kian marak bermunculan, biasanya membuat orang malas memakai otaknya dengan maksimal untuk berpikir lebih dalam lagi. Fenomena seperti ini memang tampak sepele, apalagi jika hidup di mana kecanggihan teknologi adalah segalanya. Namun bila otak tak digunakan secara maksimal, jangan menyalahkan orang lain jika suatu hari daya ingat Anda semakin menurun.
Selain itu, gaya hidup dan pola makan yang tidak tepat juga merupakan faktor yang mengakibatkan menurunnya kemampuan seseorang untuk mengingat sesuatu hal.
Kebiasaan kita yang sering mengkonsumsi makanan instan maupun makanan cepat saji tanpa kita sadari dapat mempengaruhi kondisi tubuh kita. Peningkatan berat badan dan kolesterol yang tidak terkontrol merupakan salah satu dampaknya.
Berat badan yang berlebih tidak hanya membuat kita minder tetapi juga dapat mengakibatkan tertumpuknya penyakit dalam tubuh kita. Dalam sebuah penelitian disebutkan bahwa orang yang mempunyai berat badan berlebih tidak hanya beresiko menderita penyakit jantung, stroke, dan kencing manis tetapi juga dapat mengakibatkan penyakit pikun.
Kandungan kolesterol yang tinggi dapat mengakibatkan penyumbatan pada darah. Akibatnya, sirkulasi darah ke otak mengalami proses degeneratif, yaitu mundurnya beberapa bagian dalam otak dalam jangka waktu panjang sehingga mempengaruhi fungsi dari memori tersebut.
Umumnya, jika indikasi dari kepikunan seseorang tersebut memang disebabkan oleh proses degeneratif pada otak, ini berarti orang tersebut juga mengalami gangguan peredaran darah. Akibatnya, ada bagian-bagian tertentu pada otak mengalami kekurangan darah sehingga fungsi otak pun kian menurun.
Layaknya simulasi yang berkaitan, ketika proses peletakkan memori tak berjalan lancar, kemampuan otak untuk mengingat pun jadi semakin berkurang kapasitasnya.
Resiko mengalami kepikunan dapat diminimalisir dari keinginan kita untuk merubah pola hidup.
Konsumsi makanan yang bergizi dan lakukan olahraga secara rutin. Semoga kepikunan tidak menghampiri kita.
Selasa, Februari 09, 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar